Sabtu, 26 November 2016

Trenggalek Segera Miliki Anjungan Cerdas Seperti Rest Area di Jepang

Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendukung penuh rencana pembangunan anjungan cerdas di kawasan Bendungan Tugu, Kecamatan Tugu oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Saat ini masih proses pembebasan lahan telah mencapai 90 persen.
Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, Sabtu (26/11/2016) saat berbincang dengan detikcom mengatakan, di seluruh Indonesia pembangunan anjungan cerdas tahap pertama hanya akan dibangun di dua lokasi, yakni Trenggalek dan Jembrana, Bali.

"Ini menjadi suatu kebanggaan bagi Trenggalek dan daerah sekitarnya, karena ini adalah kesemptan yang sangat langka. Nantinya proyek ini akan dibangun di kawasan Bendungan Tugu. Anjungan cerdas ini terinspirasi dari rest area Michi no Eki di Jepang," katanya.

Menurutnya, anjungan cerdas tersebut merupakan sebuah "rest area" yang terintregasi dengan berbagai fasilitas pendukung yang dikemas secara modern, mulai dari tempat makan, pusat informasi, gerai traveler, amphi teater serta gerai produk lokal unggulan.

Trenggalek dipilih untuk lokasi pembangunan anjungan cerdas, karena merupakan salah satu jalur panjang di kawasan selatan Jawa mulai dari Yogyakarta-Malang dan Yogyakarta-Surabaya. Pembangunan tersebut juga untuk mendorong pengembangan diwilayah di kawasan pesisir selatan Jawa.

"Jalur panjang antara Yogya hingga Malang pasti membutuhkan tempat istirahat, nah lokasnya memang disatukan dengan kawasan Bendungan Tugu, karena merupakan spot yang paling bagus," ujar Emil.

Dijelaskan, proyek dari Kementerian Pekerjan Umum tersebut nantinya akan membawa manfaat yang cukup besar bagi Kabupaten Trenggalek, serta daerah sekitar, mulai dari Ponorogo, Pacitan, Tulungagung, Blitar maupun kediri.

Mengingat di kawasan anjungan akan disediakan gerai khusus yang menyuguhkan aneka produk-produk lokal unggulan. Selain itu dibangunnya anjungan senilai Rp 70 miliar tersebut akan menjadi daya tarik wisatawan maupun pengguna jalan untuk melintasi jalur selatan.

Disinggung terkait progres rencana pembangunan tersebut, suami artis Arumi Bachsin ini mengaku, pemerintah kabupaten tengah mengupayakan pembebasan lahan di kawasan yang terdampak.

"Hampir seluruh mayarakat setuju dan bisa dibebaskan, akan tetapi ada satu keluarga yang hingga saat ini masih menolak untuk dibebaskan lahannya, kami masih berupya untuk itu," imbuhnya.

Peraih gelar doktor termuda se-Asia Pasifik ini menjelaskan, pada awal sosialisasi, warga yang menolah tersebut mau melepas lahan dan tempat tinggalnya dengan beberapa permintaan, termasuk penyediaan lahan di dekat lokasi pembangunan. Namun setelah beberapa kali pertemuan, permintaan pemilik lahan kembali berubah.

"Kami sangat berharap seluruh warga untuk mendukung pembangunan, jangan sampai hanya karena satu orang, proyek tersebut gagal dibangun, sangat disayangkan," ujarnya.

Terlebih anjungan cerdas pertama di Indonesia itu akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan menelan anggaran yng cukup besar. "Kalau kabupaten membangun sendir tidak mungkin, karena dananya sangat besar," kata bupati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar