Jembatan Desa Sumberdadi, Kabupaten Trenggalek patah jadi dua
LENSAINDONESIA.COM:
Sedikitnya 30 keluarga dan dua sekolah di Dusun Pakel, Desa Sumberdadi,
Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, “terjebak” akibat jembatan
beton yang menghubungkan dua pemukiman di daerah tersebut runtuh, Jumat
(28/9) sore.
Jembatan yang melintang di atas sungai dengan lebar
sekitar 15 meter itu patah menjadi dua akibat tak kuasa menahan beban
truk bermuatan penuh batu koral melintas di atasnya.
Tidak
ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun truk pengangkut batu
koral yang ikut jatuh ke dasar sungai sedalam tiga meter itu mengalami
kerusakan cukup parah.
“Katanya sopir truk hanya mengalami luka
patah atau retak di bagian kaki karena terjepit ‘dasboar’,” tutur Siti
Fatimah, istri Kepala Desa Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek.
Setelah
muatan diturunkan secara darurat, truk diangkat dari dasar sungai
dengan cara di derek. Kini di lokasi kejadian hanya terlihat jembatan
yang patah menjadi dua bagian dengan posisi menyerupai huruf “V”.
Sejumlah
warga menuturkan, kerusakan jembatan berusia 20-an tahun itu
menyebabkan akses pertanian dan kehutanan setempat terganggu. Selain
itu, puluhan keluarga yang ada di lereng bukit dan berbatasan dengan
Desa Sumurub, Kecamatan Bendungan kini nyaris terisolasi.
Hal
serupa dialami siswa-siswi dan guru SD Sumberdadi 1 dan TK Dharma Wanita
Sumberdadi 1 yang sekolahnya berada di lereng hutan Sumurub. Mereka
terpaksa menyeberangi sungai sedalam tiga meter yang kondisinya saat ini
sedang mengering.
“Sebenarnya masih ada jalur alternatif dengan
jembatan sesek (bambu), tapi jaraknya terlalu jauh. Anak-anak lebih suka
sepeda mereka diparkir di samping rumah Mbah Lurah lalu menyeberang
turun sungai dan naik lagi diujung sebelah,” kata Wati, tokoh perempuan
Desa Sumberdadi.
Pemerintah daerah setempat belum mengkonfirmasi
rencana perbaikan ataupun pembangunan kembali jembatan desa yang runtuh
tersebut. Namun, sumber di pihak humas mengkonfirmasi bahwa pembangunan
jembatan Desa Sumberdadi akan diusulkan dalam rancangan anggaran
pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2013.
“Sementara belum ada
perbaikan ataupun pembangunan kembali, warga berencana membangun
jembatan darurat menggunakan sesek bambu, setelah digelarnya ritual
bersih desa di daerahnya,” kata Suyitno, Kepala Desa Sumberdadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar